Panen Manggis Melimpah di Purwakarta, Harga Merosot Drastis

PURWAKARTA – Panen raya manggis yang berlangsung sejak Desember 2023 di daerah Purwakarta ternyata tidak disertai dengan kenaikan harga yang diharapkan oleh para petani. Menurut Iyom (57), seorang petani di daerah Wanayasa, kabupaten Purwakarta, harga manggis bahkan mengalami penurunan signifikan dari 20 ribu rupiah per kilogram menjadi kisaran 4 ribu rupiah per kilogram.

“Kasian ke petani kalau harga manggis turun, kan udah mulai panen dari bulan desember, nah kemaren bisa sampe 20rbu tapi ga naik lagi, malah turun sampe ke 5.000 sampe sekarang. Perkiraan panen puncaknya sekitar bulan maret semoga panen manggu kedepannya bisa naik harganya kaya tahun kemaren” Ungkap Iyom, Petani Manggis Wanayasa, pada Senin (12/02).

Hal serupa juga dirasakan oleh Nani (47), petani dari daerah Kiarapedes Purwakarta, yang mengeluhkan penurunan harga manggis dari tahun sebelumnya. Nani menyebutkan bahwa pada tahun sebelumnya harga manggis mencapai 40 ribu rupiah per kilogram, namun kini hanya mencapai 10 ribu rupiah per kilogram, bahkan untuk kualitas super.

Menurut penuturan Nani, penyebab utama penurunan harga adalah waktu panen yang bersamaan dari daerah lain seperti Bangkok, Thailand, yang menggeser pasar lokal. Meskipun Kabupaten Purwakarta dikenal sebagai sentra produksi buah manggis terbesar di Indonesia, persaingan dengan buah manggis impor semakin mengintensifkan tekanan harga bagi petani lokal.

“Saat ini kan panen manggis Bangkok, sehingga harganya turun jadi murah, kalau kemarin mah sebelum kedatangan manggis bangkok harganya lumayan 25 ribu per kilo sekarang 7 ribu per kilo. sekarang manggis supernya aja 10 ribu dan yang biasa 4 ribu, bulan kemaren manggis yang biasa 10 ribu, yang lainnya sekitar 30-40 ribu, saya harap harganya bisa naik lagi” Ujar Nani, Petani Manggis Kiarapedes.

Kecamatan Wanayasa dan Kiarapedes, yang merupakan kawasan penghasil manggis terbesar, kini dihadapkan pada tantangan untuk mempertahankan harga yang menguntungkan bagi para petani lokal. Meskipun demikian, pemerintah setempat berkomitmen untuk terus mengembangkan industri buah manggis sebagai salah satu aset ekonomi utama daerah ini.

Meski petani berharap agar harga manggis bisa kembali seperti tahun sebelumnya, tantangan pasar global dan persaingan dari produk impor tetap menjadi faktor yang perlu dihadapi dengan strategi yang lebih inovatif. (KH-PRO 93.1 FM).

Tinggalkan Komentar

error: Klik Play Streaming
%d blogger menyukai ini: