Bupati Purwakarta Ajak Relawan Siaga Bencana dalam Menghadapi Musim Kemarau Panjang

PURWAKARTA – Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, telah mengajak para relawan siaga bencana dalam menghadapi musim kemarau yang panjang. Sejak bulan Agustus hingga saat ini, Kabupaten Purwakarta belum menerima hujan, dan kondisi ini berpotensi mengakibatkan berbagai masalah yang tidak diinginkan. Selama beberapa hari terakhir, telah terjadi beberapa insiden di wilayah tersebut, meskipun dalam skala kecil dan masih terkendali berkat kerjasama semua pihak, termasuk relawan di lapangan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Bupati Anne Ratna Mustika saat membuka acara temu relawan se-Purwakarta, Subang, Karawang, dan Indramayu. Acara ini berlangsung selama dua hari, mulai dari tanggal 16 hingga 17 September 2023, dan berlokasi di Lapangan Sepakbola Bungursari, Kecamatan Bungursari. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Forkompda, Kepala Basarnas Provinsi Jawa Barat, direktur BPBD RI, kepala OPD, camat, dan kepala desa.

Bupati Anne mengungkapkan bahwa Purwakarta telah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di 183 desa. Para relawan Destana ini mendapatkan dukungan penuh dari desa mereka dan telah menjalani pelatihan dan edukasi dari BPBD Kabupaten Purwakarta. Meskipun mereka masih memiliki kelengkapan peralatan yang minim, mereka akan menjadi garda terdepan dalam pemantauan, mitigasi, dan perlindungan wilayah desa mereka masing-masing.

“Dengan terbentuknya Destana di seluruh desa Kabupaten Purwakarta, kami berharap dapat memberikan penanganan yang lebih cepat terkait dengan kebencanaan. Kami semua tahu bahwa Kabupaten Purwakarta saat ini sedang menghadapi musim kemarau panjang,” ujar Bupati Anne.

Dalam beberapa waktu terakhir, Kabupaten Purwakarta telah mengalami beberapa kejadian kebakaran di beberapa titik. Meskipun skala kejadian ini masih kecil dan dapat dikuasai, tetapi kewaspadaan harus tetap dijaga untuk mencegah kejadian yang lebih besar. Pemerintah Kabupaten Purwakarta selalu menjalankan prinsip pentahelix dalam pembangunan dan penanganan bencana, melibatkan semua pihak, termasuk sektor swasta, karena penanganan bencana tidak dapat dilakukan oleh BPBD saja.

“Beberapa perusahaan telah memiliki mobil pemadam kebakaran, dan pemerintah telah menyiapkan kendaraan pemadam di beberapa titik, terutama di lokasi yang sudah diidentifikasi sebagai rawan bencana. Setelah musim kemarau, kita akan menghadapi musim hujan, dan kami harus waspada terhadap potensi banjir dan longsor yang tinggi akibat curah hujan yang berlimpah,” tambah Bupati Anne.

Tinggalkan Komentar

error: Klik Play Streaming
%d blogger menyukai ini: