Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-51 Tingkat Kabupaten Purwakarta, Bergerak bersama Menuju Keluarga Sejahtera dan Tangguh Wujudkan Indonesia Tumbuh

PURWAKARTA – Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK yang ke-51 Tingkat Kabupaten Purwakarta Tahun 2023 digelar di Bale Sawala Yudistira, Rabu, 6 September 2023.

Hari Kesatuan Gerak PKK ke-51 ini mengambil tema “Bergerak bersama Menuju Keluarga Sejahtera dan Tangguh Wujudkan Indonesia Tumbuh”. Tema ini mengandung makna bahwa bergerak bersama dalam bingkai gerakan PKK difokuskan pada keberpihakan terhadap Peningkatan kesejahteraan keluarga, Masyarakat dan Bangsa Indonesia.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-51 ini merupakan momentum untuk mensyukuri bahwa PKK sebagai mitra kerja pemerintah yang senantiasa berusaha membuat energi baru atas peran sertanya dalam pembangunan.

Selama 51 tahun mengabdi, telah menjadi bukti bahwa PKK merupakan energi dan semangat dalam berbagai aspek pembangunan melalui 10 program pokok PKK, diantaranya Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga, Pendidikan dan Keterampilan, Kesehatan, Pengembangan Kehidupan Berkoperasi, Kelestarian Lingkungan Hidup, dan Perencanaan Sehat.

TP PKK Kabupaten Purwakarta telah banyak meraih prestasi di berbagai bidang, hal ini membuktikan bahwa kinerja TP PKK sangat tinggi dan mampu bersaing dengan TP PKK kabupaten/kota khususnya di Jawa Barat. TP PKK Kabupaten Purwakarta juga selalu ikut berpartisipasi dan berkolaborasi dengan kegiatan atau program-program baik yang diselenggarakan oleh provinsi maupun oleh pusat.

”Apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada ibu-ibu PKK. Bahwa PKK itu adalah wadahnya bagi pemberdayaan perempuan, buktinya sampai sekarang masih eksis dan tetap bergerak untuk masyarakat ”. Kata Anne.

Lebih lanjut Anne menambahkan, negara memberikan ruang untuk perempuan, karena berdasarkan data dari BPS bahwa jumlah perempuan itu hampir berimbang dengan laki-laki yakni 49 %. Tapi nyatanya hanya 15 % dari jumlah 49 % perempuan memilih berkarir dan punya pekerjaan (mandiri). Sisanya 25 % adalah berpangku tangan terhadap Keluarga, Suami dan Kerabat.

“Kalau Pemberdayaan perempuan ini tidak didorong maka yang 25% ini akan menjadi beban negara dan keluarganya. Dengan gerakan kolektifnya PKK, meskipun tidak bekerja di sektor formal dan informal maka agar ada penghasilan bisa didorong serta diberdayakan di sektor yang lainnya ”. Tambah Anne

Berharap dapat menjadikan motivasi dan dorongan untuk senantiasa bekerja, berinovasi, berprestasi, dan terus bersemangat dalam setiap langkah menuju kebaikan. (ME-PRO 93.1 FM)

Tinggalkan Komentar

error: Klik Play Streaming
%d blogger menyukai ini: